BREAKING NEWS

Berita Muhammadiyah

Kabar Persyarikatan

Muhammadiyahku

From our Blog

Tampilkan postingan dengan label Aisyiyah Wilayah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aisyiyah Wilayah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Mei 2025

Wujudkan Ketahanan Pangan, ‘Aisyiyah Kembangkan Program Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayibah


Ketahanan pangan merupakan isu krusial dalam pembangunan, apalagi pada tahun 2022 Indonesia masih berada di peringkat 69 dari 113 negara dalam Indeks Ketahanan Pangan Global (GFSI). Menurut Salmah Orbayinah selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, “Indonesia masih dihadapkan pada problem ketahanan pangan yang disebabkan, antara lain oleh keterbatasan lahan pertanian, perubahan iklim, penurunan produktivitas, menurunnya jumlah petani dan kurangnya regenerasi petani, kurangnya pengakuan terhadap perempuan petani, minimnya kesejahteraan petani, ketergantungan impor, kurangnya tenologi pangan, hingga masalah kualitas pangan.” 

‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan, imbuh Salmah, menaruh perhatian pada isu ketahanan pangan mengingat pentingnya peran perempuan dalam mewujudkan ketahanan pangan. Oleh karena itu, pada Milad ‘Aisyiyah ke-108 pada 19 Mei 2025 kali ini, ‘Aisyiyah mengusung tema, “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayibah Menuju Ketahanan Nasional”.

Qaryah Thayyibah yang secara harfiyah berarti desa yang baik atau unggul, lanjut Salmah, merupakan gerakan nasional ‘Aisyiyah untuk mewujudkan desa yang berkemajuan sehingga tercipta masyarakat yang maju, adil, makmur, dan bermartabat. Gerakan Qaryah Thayyibah, jelas Salmah, mencakup berbagai aspek kehidupan, baik itu pangan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, pendidikan, keagamaan, kesejahteraan sosial, hukum, kepemimpinan perempuan, pendidikan politik, hingga lingkungan. 

Ketahanan pangan menjadi salah satu aspek penting dalam gerakan Qaryah Thayyibah di komunitas. 

Tema Milad ‘Aisyiyah, menurut Agung Setyawan selaku Bupati Kulon Progo saat menyampaikan sambutannya, mencerminkan kesadaran bahwa kekuatan pangan diawali dari tingkat desa. Ketahanan pangan, tambahnya, bukan hanya soal pertanian tetapi menyangkut kemandirian, keadilan sosial, dan kedaulatan. Ia menyambut baik Gerakan Qaryah Thayyibah sebagai konsep pembangunan holistik sehingga mendukung peran strategis ‘Aisyiyah sebagai agen perubahan yang membangun desa dengan pendekatan pemberdayaan perempuan, partisipasi warga, dan kearifan lokal. 

Salmah menyampaikan bahwa upaya mewujudkan ketahanan pangan dilakukan ‘Aisyiyah, antara lain dengan mengembangkan Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah (GLHA). Ia menjelaskan, Gerakan Lumbung Hidup 'Aisyiyah merupakan gerakan untuk memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan yang tersedia yang dikelola secara individu maupun kelompok tuk budidaya tanaman, ternak, dan ikan yang bertujuan untuk menyediakan sumber pangan yang bergizi dan meningkatkan ekonomi keluarga. Saat ini, GLHA telah berkembang di 100 Kabupaten/Kota dan akan terus berkembang hingga tingkat desa. 

Selanjutnya, Tri Hastuti Nur Rochimah selaku Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, menyampaikan bahwa hasil dari lumbung hidup atau lumbung gizi dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi keluarga maupun dibagikan kepada kelompok rentan seperti keluarga dengan anak stunting, ibu hamil dan menyusui, lansia, serta difabel. Tri menambahkan, ‘Aisyiyah juga melakukan pemberdayaan perempuan petani, perempuan peternak, dan perempuan nelayan di komunitas karena memiliki peran penting dalam menyediakan sumber pangan yang bergizi untuk mewujudkan ketahanan pangan di komunitas. 

Resepsi Milad ‘Aisyiyah ke-108 kali ini diselenggarakan di Desa Sidorejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulonprogo pada 19 Mei 2025 baik secara luring yang diihadiri 1000 peserta maupun daring melalui aplikasi Zoom dan Youtube yang diikuti oleh lebih dari 1000 peserta dari pimpinan ‘Aisyiyah di berbagai wilayah atau provinsi dan daerah atau kabupaten kota se Indonesia. Pemilihan lokasi Milad tersebut terkait dengan keberadaan Kelompok Wanita Tani ‘Aisyiyah Bangun yang mengembangkan Gerakan Lingkungan Hidup ‘Aisyiyah.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Wakil Menteri Koperasi RI, Ferry Joko Juliantono. Selanjutnya Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah melakukan penandatanganan MOU dengan Kementerian Koperasi Republik Indonesia. Saat menyampaikan sambutan, Ferry menyampaikan, “Nafas dan semangat ‘Aisyiyah terkait Qaryah Thayyibah ini selaras dengan program pemerintah. Negara harus terlibat memberikan solusi aktif di masyarakat dengan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Selama ini, banyak masyarakat yang terjerat pinjaman online maupun rentenir sehingga keberadaan koperasi di desa diharapkan dapat mengurangi jeratan dan mensejahterakan masyarakat.” 

Selama ini, tambahnya, negara kurang hadir sehingga mekanisme pasar justru mendominasi yang berdampak pada minimnya kesejahteraan masyarakat. Melalui keberadaan koperasi di 80.0000 desa dan kelurahan, ungkap Ferry, dapat mendukung pemenuhan kebutuhan warga. Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan koperasi antara lain simpan pinjam karena banyak warga yang terjerat pinjaman rentenir maupun online yang berbunga tinggi dan merugikan. 

Selain itu, kegiatan koperasi juga dapat mencakup apotik dan klinik desa untuk mempermudah akses kesehatan warga; toko gerai untuk menyediakan kebutuhan logistik warga; agen LPG; hingga gudang untuk mendukung sarana input pertanian; dan penyediaan truk untuk mobilitas barang dari desa. Ferry berharap, nantinya Kementerian Koperasi RI dapat bersinergi dengan ‘Aisyiyah dalam pengembangan koperasi untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.

 


Jumat, 19 Mei 2017

MILAD 1 ABAD ‘AISYIYAH LUNCURKAN PROGRAM SITI dan DIRESMIKAN DIRJEN KEMENTERIAN LHK

Dirjen perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan, kementerian lingkungan hidup dan kehutanan republik indonesia, dr. Hadi daryanto meresmikan program baru organisasi aisyiyah yang diberi nama siti. Program yang diluncurkan pada resepsi milad 100 tahun aisyiyah ini sebagai bentuk kerjasama antara organisasi ‘aisyiyah dan muhammadiyah, bersama kementerian lhk untuk membangun perekonomian masyarakat indonesia. Seperti halnya yang dipaparkan oleh dr. Hadi, indonesia masih mengalami ketimpangan sosial. Sehingga sejak tahun 2017 hingga saat ini, presiden joko widodo menitikberatkan pada pemerataan ekonomi.
“salah satu ketimpangan yang terjadi di indonesia yaitu pada ketimpangan lahan. Tanah sebagai aset negara di bawah uu no 50 tahun 1950 memberikan hak milik seperti rumah, kantor, dan sebagainya. Selama hampir empat dekade, lahan tanah lebih banyak diberikan pada korporasi. Sehingga dalam hal ini pemerintah mengeluarkan uu terkait reformasi agraria. Reformasi ini bermanfaat untuk mensejahterakan indonesia bagi rakyat miskin, seperti para petani yang tidak memiliki tanah untuk mengelola lahan,” ujar dr. Hadi, jum’at (19/5) di sportorium universitas muhammadiyah yogyakarta (umy)
Di hadapan 7.850 warga aisyiyah dan muhammadiyah yang hadir pada resepsi milad ‘aisyiyah ke-100 tahun tersebut, dr. Hadi mengatakan dengan adanya program siti dari ‘aisyiyah sebagai bentuk lahan tepat guna yang dapat digunakan masyarakat untuk berinovasi. “saya melihat ‘aisyiyah dan muhammadiyah mampu menggunakan lahan tepat guna (penggunaan lahan yang kosong, red) yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Ini sebagai langkah untuk meningkatkan martabat umat dan kemajuan bangsa. Sehingga persoalan orang miskin di indonesia dapat dilindungi melalui program ini,”jelasnya.

Program siti yang dicanangkan oleh ‘aisyiyah tersebut, memiliki arti sadarkan perempuan dengan training dan pendampingan, inovasi lahan, tepat guna, dan income. Sementara pada inovasi lahan meliputiecowisata, agro silvo pasture, bisnis hutan non kayu (madu ataupun produk lainnya). Sedangkan income meningkat dengan pemupukan melalui pembentukan koperasi ‘aisyiyah.
Pada milad ‘aisyiyah ke-100 yang mengusung tema “memuliakan martabat umat, berkiprah memajukan bangsa” tersebut, ‘aisyiyah selalu berkomitmen untuk bergerak dan berkonstribusi membangun bangsa. Karena adanya berbagai problem kemiskinan, ataupun kesenjangan di masyarakat. Adapun pencanangan program siti tersebut akan diterapakan di beberapa wilayah indonesia yakni sumatera barat, sumatera selatan, jawa barat, jawa tengah, serta kalimantan tengah. Pencanangan program tersebut juga dilakukan secara simbolik dengan penyerahan bibit pohon kepada perwakilan dari lima wilayah tersebut. 


Kamis, 22 Desember 2016

MUHAMMADIYAH PIDIE JAYA SAMBUT TIM TRAUMATIC CENTER AISYIYAH

Pimpinan Muhammadiyah Daerah Pidie Jaya Menyambut Kedatangan Tim Traumatic Center Aisyiyah Sumatera Utara Yang Datang Membantu Proses Recovery Psikososial Terhadap Korban Bencana Gempa Bumi Yang Mengguncang Pidie Jaya.Tim Disambut Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pidie Jaya , Zulfadli Dan Tim Mdmc Bencana Di Posko Meuredu.Tim Traumatic Center Aisyiyah Yang Akan Bekerja Dilokasi Sekitar Dua Bulan Itu, Diantar Langsung Oleh Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumut, Elynita Dan Bendahara Yuniar R.Yoga, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Medan, Kholisani Nasution Dan Sekretaris Nursatia. Pimpinan Aisyiah Sumatera Utara Dan Pimpinan Aisyiyah Kota Medan, Menitipkan Tim Traumatic Centernya Kepada Tim Mdmc Muhammadiyah Di Pidie Jaya. Mdmc Muhammadiyah Aceh Dan Pidie Jaya, Sudah Bekerja Sekitar 2 Minggu Atau Selama Masa Tanggap Darurat Berlangsung. Selama Pasca Bencana Mdmc Muhammadiyah Telah Menyalurkan Bantuan Logistik Kebutuhan Hidup Ke Berbagai Lokasi. Setelah Proses Tanggap Darurat, Kini Dilanjutkan Dengan Status Transisi Darurat Bencana Hingga 20 Maret 2017. Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pidie Jaya, Zulfadli, Menyambut dan Menerima Tim Traumatic Center Aisyiyah Sumatera Untuk Bekerja Dan Bergabung Di Dalam Tim Mdmc Muhammadiyah. Selanjutnya Kata Zulfadli, Kehadiran Tim Traumatic Center Aisyiyah Sangat Di Apresiasi Karena Masalah Recovery Psikososial Menjadi Sangat Penting.

Kamis, 29 September 2016

AISYIYAH TANGGAP BENCANA BANJIR BANDANG GARUT

Sebagai organisasi perempuan terbesar di indonesia, pimpinan pusat aisyiyah bersama lembaga kebencanaan aisyiyah dan pimpinan wilayah aisyiyah jawa barat telah melakukan beberapa usaha dalam bencana banjir bandang di garut yang terjadi beberapa waktu lalu. aisyiyah, berusaha memberikan dukungan, bantuan pendampingan bagi korban banjir bandang garut. Sejumlah tenaga yang dimiliki aisyiyah telah di kerahkan dalam membantu korban bencana banjir bandang yang terjadi di garut jawa barat beberapa waktu lalu. pimpinan pusat aisyiyah berkoordinasi dengan lembaga kebencanaan aisyiyah, pimpinan wilayah aisyiyah jawa barat, majelis kesehatan dan majelis pendidikan untuk melakukan beberapa usaha dalam mengurangi resiko pasca bencana, serta memberikan dorongan dan bantuan serta pendampingan terhadap korban garut. Selanjutnya ketua umum pimpinan pusat aisyiyah berharap, pemerintah juga cepat tanggap karena pemerintah memiliki tanggung jawab yang besar disamping organisasi seperti muhammadiyah dan asiyiyah, siti noorjanah juga berharap warga garut yang tekena bencana banjir bandang dapat tabah dan keadaan dapat pulih kembali.


ads

 
Copyright © 2016 BERITA BERKEMAJUAN
Powered by Journalis Online