BREAKING NEWS

Berita Muhammadiyah

Kabar Persyarikatan

Muhammadiyahku

From our Blog

Showing posts with label NA. Show all posts
Showing posts with label NA. Show all posts

Saturday, March 9, 2019

NASYIATUL AISYIYAH GELAR DIALOG POLITIK UNTUK MILENIAL


Yogyakarta: pimpinan wilayah nasyiatul aisyiyah daerah istimewa yogyakarta menggelar dialog pendidikan politik untuk milenial pada sabtu 9 maret 2019.
Mengangkat tema memilih pemimpin yang cerdas dan milenial cerdas memilih kegiatan ini dihadiri dari berbagai kalangan milenial baik mahasiswa, pelajar, dan angkatan muda muhammadiyah.
Bambang eka cahya widodo sebagai akademisi ilmu politik yg juga sebagai pembicara mengatakan bahwa dinamika politik pada pemilu tahun 2019 ini merupakan pemilu yg paling rumit dimana terdapat 5  surat suara dandwaktu yang sangat singkat dengan jumlah pemilih yang besar. Terbatasnya waktu yg di miliki pemilih dan banyaknya pilihan membuat pemilih akan kesulitan sehingga diharapkan penyelenggara dapat lebih banyak melakukan kegiatan dialog seperti yang di lakukan oleh nasyiatul aisyiyah sehingga pada kegiatan dialog tersebut di jadikan proses pembekalan kepada pemilih pemula sehingga tahu dan mempersiapkan diri dan mengumpulkan informasi sehingga di proses pemilihan tidak akan bingung untuk menentukan keputusan pilihan.
Pada proses pemilu ini keputusan pemilih dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu informasi , pengalaman dan keyakinan jelasnya.
Bambang menambahkan bahwa tantangan paling berat untuk mencapai pemilu bersih dan berintegritas adalah  melawan kegiatan money politik, penyebaran informasi hoax dan kegiatan ujaran kebencian serta netralitas penyelenggara, tni ,polri dan pegawai negeri lainnya .

Wednesday, September 19, 2018

BUSYRO MUQODDAS : NASYIATUL AISYIYAH ADALAH PILAR BANGSA

Gerakan perempuan muda muhammadiyah (nasyiatul aisyiyah) telah banyak berkiprah untuk mengangkat derajat dan martabat perempuan diindonesia. Memasuki diusia ke 90 semenjak didirikan, busyro muqoddas ketua pimpinan pusat muhammadiyah menyampaikan bahwa nasyiatul aisyiyah merupakan pilar bangsa bukan hanya sebagai pilar di muhammadiyah. Peran nasyiatul aisyiyah sendiri sebagai pilar bangsa dan pilar muhammadiyah itu karena nasyiatul aisyiyah memiliki potensi nasional dan memiliki tradisi yang panjang selama 90 tahun nasyiatul aisyiyah berhasil mencapai puncak puncak sukses story dibidang kepemimpinan , dan penggiat masyarakat jelasnya. Saat ini banyak trend korupsi yang sangat menyedihkan yang tidak sedikit kaum wanita terjebak dalam pilihan pilihan instan untuk berglamoria melalui cara cara yang korup tambahnya. Oleh karena itu busyro berharap kaum perempuan muda seperti nasyiatul aisyiyah untuk  berkiprah dan bersinergi serta dapat ikut memegang puncak puncak birokrasi karena memiliki potensi kepemimpinan supaya wanita tidak terjebak kedalam kekuatan distruktif.

Tuesday, September 18, 2018

KEMATIAN BAYI BARU LAHIR DI INDONESIA PERINGKAT 8 DUNIA


Angka kematian neonatal atau bayi baru lahir di indonesia mencapai 15 per 1.000 kelahiran hidup pada 2017. Jumlah kematian neonatal tersebut menduduki peringkat kedelapan di dunia. Hal ini mendapat respon dari ketua umum pimpinan pusat nasyiatul aisyiyah saat ditemui dalam acara tasyakuran milad nasyiatul asiyiyah dan temu alumni ke 90 di universitas ahmad dahlan yogyakarta kampus 4 jalan ringroad selatan banguntapan bantul yogyakarta minggu 16 september 2018 . Sebagai organisasi perempuan muda muhammadiyah nasyiatul aisyiyah  merasa prihatin dan sedih melihat hal ini cukup menjadi pelajaran yang berharga  dan menjadi berita buruk bagi kita semua warga indonesia jelasnya. Diyah mengatakan berkaitan dengan kejadian ini nasyiatul aisyiyah berkomitmen untuk melaksanakan keluarga tangguh muda nasyiatul asiyiyah dalam  rangka mengurangi angka kematian neonatal ini. Selain itu nasyiatul aisyiyah juga melakukan kegiatan bebas stunting, juga melakukan kegiatan edukasi baik pada perempuan istri, bapak dan seluruh warga masyarakat untuk bersama sama meningkatkan gizi sehingga dapat mencegah dari angka kematian neonatal yang sangat besar diindonesia .

NASYIATUL AISYIYAH HARUS TETAP KRITIS TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH YANG TIDAK PRO PEREMPUAN DAN ANAK


Gerakan perempuan muda muhammadiyah (nasyiatul aisyiyah) telah memasuki usia ke 90 tahun sejak didirikan. Banyak hal yang sudah dilakukan dan dicapai untuk mengangkat derajat perempuan muda bangsa indonesia. Diyah Puspitarini ketua umum pimpinan pusat nasyiatul asiyiyah mengatakan memasuki usia yang tidak muda lagi gerakan nasyiatul aisyiyah memiliki tantangan kedepan yang semakin berat. Berikut adalah beberapa poin tantangan nasyiatul asiyiyah kedepan untuk melayani dan berkontribusi meningkatkan harkat martabat perempuan bangsa indonesia : nasyiatul aisyiyah harus tetap kritis dan mau mengkritisi apapun kebijakan pemerintah yang tidak pro dengan perempuan dan anak. Nasyiatul aisyiyah juga memiliki tantangan untuk selalu mengisi ruang ruang public yang mana hal tersebut menjadi tantangan terbesar bagi perempuan karena selama ini adanya afirmasi action hanya seolah olah menempatkan perempuan pada posisi yang pelengkap saja  tetapi harapan nya kedepan perempuan sudah bisa diunggulkan dan betul betul ditempatkan ditempat yang terbaik. Diyah juga berharap semoga kedepan nasyiatul aisyiyah  dapat selalu ikut berkontribusi dan melayani di seluruh titik diindonesia sehingga peran nasyiatul aisyiyah dapat dirasakan seluruh masyarakat sampai ditingkat bawah .


MILAD NASYIATUL AISYIAH KE 90


Pimpinan pusat nasyiatul aisyiah  menggelar tasyakuran milad dan temu alumni ke 90 di gedung universitas ahmad dahlan kampus iv jalan ringroad selatan tamanan banguntapan bantul yogyakarta 16 september 2018 . Hadir pada acara tersebut ketua umum pimpinan pusat aisyiah Siti Noordjannah Djohantini, ketua pimpinan pusat muhammadiyah Busyro Muqoddas dan beberapa tokoh muhammadiyah dan aisyiah lainnya. Tasyakuran milad nasyiatul aisyiah ini mengambil tema  berkarya untuk tingkatkan kualitas hidup perempuan. Diyah Puspitarini ketua umum nasyiatul aisyiyah menyampaikan bahwa pengambilan tema ini dimaksudkan agar kader nasyiatul aisyiyah selalu memberikan kontibusi untuk bangsa dan negara tanpa terlupakan megangkat harkat dan martabat hidup perempuan diseluruh indonesia.
Diyah juga berharap kedepannya nasyiatul aisyiah dapat lebih memberikan pelayanan dan juga kontribusi disetiap titik diseluruh bangsa indonesia yang mana nasyiatul aisyiyah sendiri memiliki 34 pimpinan wilayah diseluruh indonesia, 1600 pimpinan daerah dan 2400 pimpinan cabang diseluruh indonesia. Dengan jumlah titik yang banyak dan dapat bergerak bersama sama dari struktur nasyiatul aisyiyah  dari atas sampai bawah dapat berkontribusi dan memberikan kemajuan untuk bangsa.

Sunday, September 17, 2017

PENDIDIKAN KARAKTER JANGAN HANYA MENJADI TEORITIS SAJA

Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan Menyelenggarakan Seminar Pendidikan Dengan Mengangkat Tema Pendidikan Karakter Dan Nilai Guna Membangun Kejayaan Bangsa. Ditemui Dalam Acara Ini Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini Menyampaikan Pendidikan Karakter Jangan Sampai Hanya Sebatas Teoritis Saja. Diyah Juga Meminta Dan Mengajak Seluruh Elemen Pendidikan Diindonesia Tidak Hanya Institusi Tetapi Elemen Keluarga, Masyarakat ,Pemerintah Untuk Bersama Sama Menjadikan Pendidikan Karakter Sebagai Nilai Nilai Budaya Dan Pembiasaan Dilingkungan. Diyah Puspitarini Menambahkan Bahwa Pendidikan Karakter Jangan Hanya Sebatas Kebijakan Pemerintah Saja, Tetapi Tidak Ada Implikasi Manfaat Untuk Masa Depan Generasi Indonesia. Intinya Jangan Bertele Tele Terhadap Pendidikan Karakter Segera Dilaksanakan Dan Diaplikasikan Dalam Kehidupan Sehari Hari Dan Juga Disekolah Jelasnya.

Tuesday, May 30, 2017

UPAYA NASYIATUL AISYIYAH UNTUK MENURUNKAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA

Dalam Resepsi Milad Nasyiatul Aisyiyah Yang Ke 88, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini, Dengan Tegas Menyatakan Bahwa, Nasyiatul Aisyiyah Memimpin Dan Mengajak Seluruh Masyarakat Untuk Bersama Sama Menghentikan Kekerasan Perempuan Dan Anak. Hal Ini Penting Karena Situasi Indonesia Yang Sudah Genting, Dan Darurat Terhadap Kekerasan Pada Perempuan Dan Anak. Diusia Yang Ke 88 Ini Nasyiatul Aisyiyah Berharap, Dengan Upaya Terkoordinir dan Massif Yang Dilakukan Oleh Nasyiatul Aisyiyah,  Dan Didukung Oleh Berbagai Elemen Masyarakat, Dalam Jangka Waktu Yang Tidak Panjang Dua sampai Tiga Tahun, Jumlah Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak di Indonesia Bisa Mengalami Penurunan.

Wednesday, November 23, 2016

DYAH PUSPITARINI : MARI KAWAL KASUS AHOK DENGAN KRITIS DAN TEGAS

Senada Dengan Pemuda Muhammadiyah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Dyah Puspitarini Menghimbau Agar Kadernya Dan Seluruh Simpatisan Tidak Ikut Serta Dalam Aksi Yang Akan Digelar 25 November Mendatang.Aksi Umat Muslim Yang Digelar Dalam Rangka Bela Islam Dua Yang Dilaksanakan Pada 4 November Lalu Di Jakarta Telah Menggiring Gubernur Non Aktif Dki Basuki Tjahaja Purnama Atau Ahok Sebagai Tersangka Dalam Kasus Penistaan Agama. Walau Ahok Telah Dijadikan Tersangka, Beberapa Pihak Masih Akan Terus Melaksanakan Aksi Diantaranya Adalah Aksi Yang Akan Digelar Pada 25 November Mendatang. Menanggapi Hal Tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Dyah Puspitarini Menghimbau Agar Kadernya Beserta Simpatisan Tidak Ikut Serta Dalam Aksi Tersebut.Dyah Puspitarini Menambahkan Agar Kader Dan Simpatisan Nasyiatul Aisyiyah Melakukan Pengawalan Terhadap Kasus Yang Menimpa Ahok Secara Kritis Dan Tegas.


Friday, November 18, 2016

MUHAMMADIYAH DALAM LORONG WAKTU

Memeriahkan Milad Muhammadiyah Ke 104, Panitia Milad Muhammadiyah Gelar Pameran Foto Dan Arsip Muhammadiyah Dalam Lorong Waktu. Pameran Foto Dan Arsip Muhammadiyah Kali Ini Merupakan Pameran Foto Dan Arsip Terbesar Yang Diselenggarakan Oleh Muhammadiyah.Memasuki Usia 104 Muhammadiyah, Berbagai Rangkaian Acara Digelar Untukmemeriahkan Seabad Lebih Muhammadiyah. Salah Satunya Adalah Pameran Foto Dan Arsip Muhammadiyah Yang Diberi Tema Muhammadiyah Dalam Lorong Waktu.Muhammadiyah Dalam Lorong Waktu Yang Digelar Di Masjid Kh Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ini Merupakan Sebuah Kegiatan Pameran Foto Dan Arsip Muhammadiyah Terbesar Abad Ini. Adapun Tujuan Dari Pameran Ini Adalah Untuk Menghimpun Dan Mengeksplorasi Sumber-Sumber Sejarah Yang Akan Bermanfaat Untuk Program-Program Kajian Dan Penelitian Tentang Muhammadiyah .Adapun Konsep Dari Pameran Ini Adalah Konsep Keindonesiaan, Konsep Kemajuan, Dan Mencerminkan Muhammadiyah Sebagai Organisasi Dakwah Amal Ma’ruf Nahyi Munkar.Selain Intu, Pameran Ini Juga Dikemas Dengan Konsep Lorong Waktu Untuk Merekam Kembali Jejak Dan Perjuangan Muhammadiyah Sejak Pertama Kali Didirikan Pada Tahun 1912 Hingga Kini.

Wednesday, November 16, 2016

MILAD 104 MUHAMMADIYAH : MEMBANGUN KARAKTER INDONESIA BERKEMAJUAN

Resepsi milad muhammadiyah akan segera dilaksanakan pada kamis 17 november  2016 di sportorium universitas muhammadiyah yogyakarta (umy). Agenda ini merupakan salah satu agenda besar persyarikatan. Dengan mengusung tema “membangun karakter indonesia berkemajuan” panita milad muhammadiyah mencannangkan akan mengundang 10.000 warga muhammadiyah untuk memeriahkan agenda resepsi milad tersebut. Menurut dr. M. Nurul yamin m.si,  ketua panitia milad muhammadiyah ke 104, kondisi indonesia akhir-akhir ini mengalami kerentanan karakter. “memang indonesia memiliki kemajuan namun juga mengalami kehilangan karakter,” pungkas yamin, rabu (15/11) dalam acara press conference yang diselenggarakan di aula pimpinan pusat muhammadiyah cik ditiro yogyakarta. “lewat resepsi milad muhammadiyah ini kami akan mengusung kemajuan yang berkarakter indonesia, karena muhammadiyah memiliki peran penting dalam menjaga kebinekaan negara indonesia,” lanjut yamin. Yamin menegaskan bahwa dalam acara ini nanti akan mengedepankan tiga aspek diantaranya ke indonesiaan, kemajuan dan keislaman. Agenda milad dalam nuansa historis tentang muhammadiyah diawali dengan pameran foto, arsip, dokumen dan artefak yang menjadi satu cerminan gerakan dan menjawab tantangan masyarakat tentang dugaan bahwa muhammadiyah tidak konsen pada arsip dan benda bersejarah.lebih lanjut, yamin mengatakan pameran ini sebagai media pembelajaran bagi kader muhammadiyah untuk memahami jejak perjalanan persyarikatan. Selain itu dalam agenda pameran ini juga akan diselenggarakan diskusi yang mengangkat tema “muhammadiyah dalam lorong waktu” yang akan diisi oleh tiga narasumber diantaranya munir mulhan, yuanda zahra, dan muchlas mt, yang ketiganya merupakan pengamat sejarah.yamin memaparkan rangkaian acara milad muhammadiyah terdiri dari muhammadiyah award yang akan diberikan kepada guru dari daerah terpencil, guru tk aisyiyah bustanul athfal (aba), dan karya kreatif sekolah-sekolah muhammadiyah, kemudian terdapat penampilan sendra tari kolosal yang diikuti 250 siswa dari sekolah muhammadiyah, seni tradisional madihin dari banjarmasin kalimantan selatan, penampilan da’i ciliki wildan dari sd muhammadiyah plus salatiga, dan teleconference dari pimpinan cabang istimewa muhammadiyah dari jerman, kairo, dan australia.


Wednesday, August 31, 2016

NA PERLU JALANKAN TANGGUNG JAWAB PUBLIK TANPA LALAIKAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA

Sebagai organisasi perempuan muda yang tumbuh dari diri organisasi muhammadiyah, nasyiatul ‘aisyiyah sudah sepatutnya harus mampu menjalankan tanggung jawab publik maupun tanggung jawab domestik tanpa harus melalaikan tugas utama dalam keluarga.  Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh endang susilowati, s.h. M.h., selaku perwakilan dari gubernur daerah istimewa yogyakarta (diy) hamengku buwono x saat memberi sambutan pada  pembukaan muktamar nasyiatul aisyiyah (na) ke xiii di gedung sportorium universitas muhammadiyah yogyakarta (umy), jum’at (26/8).endang mengungkapkan bahwa tema dalam muktamar na tahun ini yakni “gerakan perempuan muda berkemajuan untuk kemajuan bangsa,” menurutnya sangat penting dan relevan dengan perkembangan zaman saat ini. Kondisi permasalahan-permasalahan terhadap perempuan, khususnya tindak kekerasan yang dilakukan kepada perempuan di indonesia masih cukup tinggi. Terlebih tingkat keramahan publik bagi kaum perempuan dipandang masih sangat kurang.“na yang telah menempuh 85 tahun perjalanan gerakan perempuan, sudah seharusnya gerakan perempuan muda na dalam perspektif ideologi keagamaan dapat menampilkan pandangan islam yang berkemajuan. Dan saat ini perempuan bukan lagi di bawah atau di atas kekuatan laki-laki, namun saat ini perempuan adalah mitra kerja laki-laki. Sudah saatnya perempuan indonesia memiliki rasa berpikir dan bertindak untuk dapat berkonstribusi terhadap negara,” papar staff ahli hukum pemprov diy.endang melanjutkan, perempuan indonesia harus memiliki prinsip menjadi perempuan yang dapat membawa perubahan dan kemajuan dalam mengentaskan permasalahan-permasalahan bagi kalangan perempuan dan bagi negara. “muhammadiyah menjadikan perempuan pada bagian yang terhormat dalam bermitra untuk membawa perubahan dan kemajuan bangsa. Namun hal yang paling utama adalah perempuan tidak melalaikan tanggung jawabnya di dalam keluarga. Atas dasar itulah diharapkan pada muktamar na kedepan akan menciptakan na yang sakinah dalam keluarga dan juga berperan dalam kemajuan bangsa,” tandasnya.sementara itu pimpinan pusat na, normasari mengatakan pada muktamar na saat ini dalam melakukan gerakan yang berkemajuan tetap menggambarkan islam sebagai agama yang membela dan menggerakkan yang lemah. Seperti dalam syair lagu na, normasari mengatakan identitas utama na sebagai tunas putri muhammadiyah yaitu terdidik tiap hari, kemuliaan islam dicari, serta bekerja digemari. Dalam hal ini na mengandung ikhtiyar mewujudkan kemandirian bangsa dan siap berkarya. “salah satu tantangan na untuk membantu kemajuan bangsa dan bersaing dengan bangsa lain yaitu terkait masyarakat ekonomi asean (mea, red). Dalam hal ini na siap berkarya membangun bangsa demi mewujudkan kepribadian utama, dan kokoh tanpa mengorbankan realitas hidup utama yaitu di dalam lingkungan keluarga sendiri,” imbuhnya.dalam perhelatan muktamar nasyiatul aisyiyah ini dihadiri oleh 900 peserta yang mewakili 34 pimpinan wilayah na dari seluruh provinsi di indonesia. Di samping itu juga turut hadir 2500 penggembira serta turut hadir memberi sambutan pembukaan yakni menteri pendidikan dan kebudayaan, prof. Dr. Muhajir effendy serta dr. Haedar nashir selaku ketua umum pp muhammadiyah yang juga sekaligus secara resmi membuka muktamar na xiii ini.


 
Copyright © 2016 BERITA BERKEMAJUAN
Powered by Journalis Online